ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

Sabtu, 16 April 2011

ASI DAN IBU YANG BEKERJA

Seringkali alasan pekerjaan membuat seorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu yang menyusui yang bekerja:
1. Susuilah bayi sebelum ibu bekerja
2. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat bekerja
3. Pengosongan payudara di tempat kerja, setiap 3-4 jam
4. ASI dapat disimpan di lemari pendingin dan dapat diberikan pada saat ibu bekerja, dengan cangkir
5. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui dang anti jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari.
6. Ketrampilan mengeluarkan ASI dan mengubah jadwal menyusui sebaiknya telah mulai dipraktekkan sejak 1 bulam sebelum ibu kembali bekerja
7. Minum dan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menyusui bayinya.

PENGELUARAN ASI
Keluarkan ASI sebanyak mungkin dan tamping dalam cangkir atau tempat/teko yang bersih. Ada ibu yang dapat mengeluarkan sampai 2 cangkir (400-500 ml) atau lebih walaupun setelah bayi selesai menyusui. Tetapi meskipun hanya 1 cangkir (200 ml) sudah bisa untuk pemberian 2 kali 100 ml.

PENYIMPANAN ASI
1. ASI bisa disimpan 6-8 jam di temperature ruangan (19-25oC), bila masih kolustrum (1-7 hari)
2. 1-2 hari di lemari es (4oC)
3. 2 minggu- 4 bulan di freezer dalam lemari es (-4oC)
4. Bertahun dalam deep freezer (-18oC)

ASI perlu dicairkan dulu dalam lemari es 4oC, ASI kemudian tidak boleh dimasak/dipanaskan, hanya dihangatkan dengan merendam dalam air hangat.

(Sumber: Manajemen Laktasi, Perinasia)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.