ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

Minggu, 03 Mei 2020

Normalkah Tumbuh Kembang Anak Kita?


Pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu hal yang berbeda. Pertumbuhan didefiniskan sebagai bertambahnya ukuran fisik tubuh berupa berat badan (BB), panjang/tinggi badan (PB/TB), serta lingkar kepala. Sedangkan perkembangan adalah bertambahanya kemampuan fungsi tubuh menjadi lebih komplek, misalnya bayi bertambah kemampuan dari tengkurap kemudian duduk, dari duduk menjadi berdiri kemudian berjalan (motorik kasar), bertambahnya kemampuan motorik halus seperti bisa menggapai benda, menggenggam dan juga memungut benda benda kecil serta juga perkembangan bicara/bahasa. Pada perkembangan juga melihat kemampuan fungsi-fungsi individu yang lain yaitu pendengaran, penglihatan, komunikasi, emosi, sosial, kemandirian, kecerdasan, bahkan perkembangan moral.

            Bagaimana tumbuh kembang bayi dan anak yang normal? Dan kapan perlu dilakukan pemantauan? Pemantauan tumbuh kembang harus dilakukan pada semua anak rentang usia 0 sampai 6 tahun dan juga semua bayi/anak dengan risiko tinggi seperti bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), ataupun bayi yang lahir dengan asfiksia (tidak menangis saat lahir) dan semua bayi yang mendapat perawatan NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Pemantauan tumbuh kembang bayi sejak lahir sampai usia 1 tahun, dianjurkan dibawa setiap bulan, bisa ke Posyandu, Puskesmas maupun ke dokter anak. Anak usia 12 sampai 24 bulan dianjurkan dibawa periksa setiap 3 bulan sekali dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan setiap 6 bulan.
            Apa saja pemantauan yang perlu dilakukan? Yaitu dari segi pertumbuhan, si anak ditimbang berat badannya setiap bulan kemudian dibandingkan dengan berat badan bulan sebulannya. Apakah melewati kenaikan berat minimalnya. Apakah berat badan sudah sesuai dengan usianya? Kemudian ukuran panjang atau tinggi badan diukur dan dilihat apakah sesuai dengan usianya. Ukuran lingkar kepala juga sangat penting diketahui. Saat ini perlu juga untuk menambah pemeriksaan ukuran lingkar lengan atas (LILA), untuk mengetahui ukurannya termasuk dalam status gizi normal, kurang ataukah malah gizi buruk.
            Untuk menila[ perkembangan penting untuk menanyakan faktor-faktor risiko di lingkungan mikro, lingkungan mini, lingkungan meso (tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat mengganggu tumbuh kembang balita. Ibu (atau pengganti ibu) merupakan lingkungan pertama dan paling erat sejak janin di dalam kandungan (bahkan sampai remaja) oleh karena itu disebut lingkungan mikro. Ayah, kakak, adik, nenek-kakek, pengasuh, status sosial ekonomi berupa sarana di dalam rumah, sanitasi, sarana bermain, nilai-nilai, aturan-aturan, dan lain-lain merupakan lingkungan berikutnya dan dinamakan lingkungan mini. Dengan mengetahui berbagai faktor risiko tersebut  maka dapat mengoptimalkan berbagai hal untuk mengatasi gangguan tersebut.
            Gangguan tumbuh kembang terjadi bila ada faktor genetik dan atau karena faktor lingkungan yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Peran lingkungan sangat penting untuk mencukupi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu kebutuhan bio-psikosial terdiri dari kebutuhan biomedis/’asuh’ (nutrisi, imunisasi, higiene, pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan dan lain-lain) dan kebutuhan psikososial/asih dan asah (kasih sayang, penghargaan, komunikasi, stimulasi bicara, gerak, sosial, moral, intelegensi dan lain-lain) sejak masa konsepsi sampai akhir remaja.
            Para orang tua harus membekali diri dengan ilmu seputar tumbuh kembang buah hatinya. Apakah anaknya tumbuh dan kembang sesuai dengan usianya. Untuk pertumbuhan, di 1 tahun pertama bayi mengalami kenaikan BB yang pesat yang sering disebut dengan growth spurt. Untuk 4 bulan pertama kenaikan BB sekitar 800-900 gram/bulan, usia 4-6 bulan kenaikan BB 600 gram/bulan, untuk usia 6-12 bulan kenaikan BB sekitar 300-400 gram per bulan sedangkan untuk anak di tas 1 tahun dengan kenaikan 200 gram per bulannya. Demikian juga dengan pertambahan PB dan LK harus mengikuti kurva.
            Perkembangan juga mengikuti usia, misalnya di usia 1 bulan bayi sudah mulai merespon suara, mulai tersenyum. Usia 3 bulan bayi mulai mengoceh (cooing), tertawa dan secara motorik mulai bisa tengkurap. Usia 6 bulan, bayi semakin banyak mengeluarkan suara yang disebut babbling yaitu berupa kata baa, daa, maa. Di usia ini anak sudah mulai duduk. Dan selanjutnya anak mulai bisa berjalan dan berbicara mulai usia 1 tahun.
            Dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan normal maka orang tua akan cepat waspada apabila pertumbuhan dan perkembangan bayi/anaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Sehingga orang tua dapat dengan segera untuk memeriksakan dan mengejar ketertinggalan perkembangan bayi/anaknya.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.