ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

Minggu, 16 Desember 2018

Waspada Demam Berdarah


Saat ini Indonesia memasuki musim hujan. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) biasanya akan mengalami peningkatan drastis dan hampir setiap tahun DBD menyebabkan epidemi pada musim hujan. Kenapa demikian? Karena pada musim hujan, populasi nyamuk Aedes Aegypti (nyamuk yang menjadi perantara virus dengue penyebab DBD) meningkat karena banyaknya tempat untuk berinduknya nyamuk tersebut sehingga semakin mudah berkembang biak. Tempat yang berbentuk seperti wadah yang tergenang hujan bisa berupa selokan, saluran air di halaman rumah, pot bunga, ember, wadah plastik bekas, bekas ban mobil bisa menjadi tempat yang disukai oleh nyamuk tersebut untuk tinggal dan berkembang biak. Nyamuk ini sangat dekat dengan manusia di segala aktivitas kegiatan manusia. Baik itu di rumah, tempat kerja, sekolah, pasar dan di berbagai tempat yang lain.

Penyakit DBD pertama sekali ditemukan kasusnya di Manila (Filipina) pada tahun 1953 dan kemudian menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia, DBD pertama sekali ditemukan di Surabaya dan Jakarta pada tahun 1968 dan selanjutnya menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia. Pernah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah di Indonesia yaitu pada tahun 1998.
Penyakit demam berdarah  merupakan penyakit yang ditakuti karena dampaknya yang berat. Penyakit ini bahkan bisa menimbulkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. DBD merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penya kit ini ditularkan oleh orang yang di darahnya mengandung virus dengue. Jika orang yang digigit nyamuk Aedes maka virus dengue akan masuk bersama darah yang diisapnya. Di dalam tubuh nyamuk, virus dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar di seluruh tubuh nyamuk. Sebagian besar virus berada di kelenjar ludah nyamuk. Dalam waktu 1 minggu jumlah virus bisa mencapai ratusan ribu sehingga siap untuk dipindahkan/ditularkan kepada orang lain. Selanjutnya saat nyamuk menggigit orang lain, maka setelah alat tusuk nyamuk menemukan kapiler darah dan sebelum darah orang tersebut diiisap, maka terlebih dahulu dikeluarkan air liur dan virusnya akan masuk ke darah manusia yang digigit. Tidak semua orang yang digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue itu akan terserang penyakit DBD.
            Gejala klinis penyakit DBD adalah demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2 – 7 hari disertai dengan gejala lain berupa nyeri kepala, mual muntah, nyeri otot, nyeri perut. Pada derajat 2 bisa disertai dengan manifestasi perdarahan di kulit berupa petekhie (bintik darah kecil di bawah kulit dan tidak menghilang dengan penekanan), perdarahan gusi, hidung (epistaksis), muntah darah (hematemesis) dan buang air besar berwarna kehitaman (melena). Pada tahap yang berat (derajat 3) bisa dengan syok yang ditandai nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, kulit teraba lembab dan dingin terutama di jari tangan juga kaki, pasien menjadi gelisah serta timbul kebiruan di sekitar mulut. Pasien harus ditangani dengan segera dan secara tepat karena bila tidak maka akan masuk dalam tahap syok berat (derajat 4) bahkan kematian.
            Penderita DBD perlu dipantau terus menerus terutama pada fase kritis (bebas demam). Tujuan dirawat adalah untuk observasi klinis dan menjaga volume cairan pembuluh darah tetap memadai. Pemantauan di rumah yaitu berupa pemberian cairan yang cukup. Anak yang tidak mampu minum, sering muntah merupakan salah satu indikasi harus dirawat.
            Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk mengurangi timbulnya kasus DBD beserta berbagai komplikasinya. Dikenal dengan usaha Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M yaitu 1). Menguras, yaitu membersihkan tempat yang paling sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air minum, ember air, tempat penampung air lemari es. 2). Menutup, adalah menutup rapat rapat tempat tempat penampungan air, 3).  Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
            Selain itu terdapat usaha 3M Plus yang diluncurkan oleh Kemenkes yaitu berupa menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan yang sulit dibersihkan, menggunakan obatelindung gigitan nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang menjadi tempat istirahat nyamuk. Selain hal tersebut di atas, Kemenkes juga sudah mengenalkan program 1 rumah 1 jumantik (juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat dari penyakit DBD. Semoga dengan berbagai usaha yang dilakukan serta adanya pemberian penyuluhan terus menerus kepada masyarakat sehingga penyakit DBD ini bisa kita himdari.

1 komentar:
Write komentar
  1. The extra popular European bet365 version of this well-known spinning wheel accommodates 36 separate segments in alternating purple and black colors, along with a solitary green segment that shows the number zero . No longer do want to|you should|you have to} enterprise down your native casino for a fast Roulette repair, as advances in cell software program give gamers complete freedom over their playing decisions. Like Ashley Revell, Chris Boyd determined to stake every little thing he had but there was a problem. Finally, the Binion Horseshoe Casino allowed him and he wagered $220,000 at the roulette desk and walked out with double the quantity.

    BalasHapus

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.