ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

Minggu, 05 April 2020

Pakai Sarung Tangan bisa Cegah Corona?


Saat ini Indonesia sedang dilanda wabah virus corona atau dikenal dengan penyakit Covid-19. Termasuk juga di Aceh, terdapat 5 orang pasien Covid-19 yang positif, ada pasien dalam pengawasan (PDP) serta ada juga orang dalam pemantauan (ODP). Berbagai cara dilakukan oleh Pemerintah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit Covid 19 tersebut, baik mengenai apa itu covid 19, cara penularannya, gejala yang timbul serta bagaimana cara pencegahannya.  Penyakit covid 19 ini ternyata sangat mempengaruhi semua lini kehidupan masyarakat. Ini bisa dimaklumi karena memang angka kejadian kasus yang sangat banyak di dunia dan jumlah kematian yang sangat tinggi. Masyarakatpun menjadi sangat khawatir dan berusaha waspada serta melakukan berbagai langkah pencegahan.
            Akan tetapi ternyata ada sebagian masyarakat yang bisa dikatakan over proteksi ataupun malah salah kaprah dengan cara pencegahan yang dilakukan. Saya sendiri mengamati dan juga banyak teman yang menginformasikan bahwa di beberapa tempat seperti bank dan swalayan dimana petugasnya menggunakan sarung tangan medis. Di bank yang saya datangi terlihat para teller, satpam menggunakan sarung tangan medis. Demikian juga halnya yang dilakukan oleh para kasir di beberapa swalayan yang ada di kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
            Apakah tepat yang mereka lakukan? Dari informasi yang saya dapatkan bahwa mereka melakukannya karena tangan yang selalu bersentuhan dengan uang dari nasabah ataupun pembeli dan mereka juga mengatakan bahwa itu adalah aturan dari pimpinannya.
Nah, sarung tangan medis itu seharusnya dipakai oleh para tenaga kesehatan di rumah sakit atau puskesmas saat melakukan berbagai tindakan berupa pemasangan infus, membersihkan luka, tindakan operasi dan lainnya. Dan hanya dipakai untuk satu kali pemakaian saja lalu kemudian dibuang di tempat sampah medis yang sudah disediakan.
Dalam kondisi siaga corona saat ini, apabila dipakai untuk melayani nasabah/pembeli maka satu sarung tangan untuk satu nasabah/pembeli. Begitu berganti nasabah/pembeli lain maka sarung tangan juga diganti dengan yang baru. Kalau tidak diganti maka sarung tangan malah akan menjadi media untuk mentransfer kuman dari satu orang atau benda kepada orang lain. Hal ini menjadi lebih berbahaya. Niat awal untuk menjaga diri dari bersentuhan dengan orang lain, akan tetapi tanpa disadari saat masih memakai sarung tangan juga terkadang tetap menyentuh wajah, hidung, mulut dan mata. Mengapa? Karena sudah merasa safety dengan adanya sarung tangan.
Untuk kondisi demikian, lebih baik tidak memakai sarung tangan saja kalau tidak sempat mengganti dengan yang baru. Jauh lebih baik mencuci tangan dengan air dan sabun ataupun memakai hand sanitizer. Jadi setiap menerima uang dari satu nasabah/pembeli maka segera mencuci tangan. Dan untuk diketahui bahwa penggunaan sarung tangan medis tersebut saat melakukan aktivitas di luar rumah tidak efektif untuk mencegah penyebaran penyakit covid 19.
Selain tidak efektif, kemudian menjadi media atau sarana mentransfer kuman kepada orang lain karena pemakaian tidak sesuai aturan, pemakaian sarung tangan medis oleh masyarakat awam atau non medis malah kemudian menyebabkan semakin langkanya persediaan untuk keperluan medis. Tentu hal tersebut sangat kita sesalkan. Menurut rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia, WHO, bahwa pemakaian sarung tangan bukan berarti bisa menggantikan kebutuhan untuk mencuci tangan, yang seharusnya dilakukan sesering mungkin. Oleh karena itu diharapkan masyarakat bisa mencari informasi yang benar dan bijak dalam melakukan sesuatu hal yang bukan hanya baik untuk dirinya juga bermanfaat serta tidak merugikan orang lain di sekitarnya.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.